Gawat! Produksi Tembakau di NTB Turun, Biang Keroknya Ternyata...
"Kisaran harga dari Rp 20 ribu sampai dengan di atas Rp 40 ribu per kilogram. Itupun tergantung grade tembakaunya," katanya.
Fathul menegaskan, saat meninjau beberapa lokasi sentra tembakau di Kabupaten Lombok Timur, dirinya tidak sendirian.
Ikut mendampingi Kepala Bidang Perkebunan Distanbun NTB, Kepala Bidang Perkebunan Distanbun Lombok Timur serta beberapa anggota Pokja dari Satpol PP NTB dan pemerhati masalah tembakau.
Tinjauan lapangan ini, kata Fathul, untuk memastikan para perusahaan pembeli tembakau benar-benar telah memenuhi persyaratan administrasi dalam rangka operasional.
Di samping itu juga Tim Pokja memastikan tidak ada modus pembelian tembakau tanpa memenuhi syarat perusahaan dimaksud sehingga pembelian tercatat secara transparan serta memiliki kemitraan dengan petani.
"Hal lain yang perlu dicegah adanya permainan harga di tingkat petani sehingga merugikan para petani tembakau," imbuhnya.
Untuk itu, mencegah adanya permainan di lapangan, Ketua Kwarda Pramuka NTB ini mengimbau para petani untuk menjual hasil tembakaunya kepada perusahaan yang menjadi mitra atau perusahaan yang memiliki ijin pembelian sehingga mudah di monitor dan evaluasi oleh Pemprov NTB.
"Himbauan ini diberikan supaya kami mudah memonitor dah evaluasi," katanya. (antara/ket/jpnn)
Sebagai dampak dari perubahan iklim, produksi tanaman tembakau di NTB mengalami penurunan
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News