Inflasi Tinggi, Bank Indonesia Luncurkan Gerakan Khusus
ntb.jpnn.com, MATARAM - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB meluncurkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan.
Gerakan ini berguna untuk mengendalikan laju kenaikan harga bahan pangan dari sisi suplai dan mendorong produksi.
Peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dilakukan secara simbolis melalui penyerahan piagam deklarasi oleh Gubernur NTB H Zulkieflimansyah kepada Sekretaris Daerah NTB H Lalu Gita Ariadi, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Heru Saptaji, dalam upacara memperingati ulang tahun ke-77 kemerdekaan Republik Indonesia, Rabu (17/8).
"Ini gerakan nasional dalam konteks pengendalian inflasi pangan yang merupakan lanjutan dari awal peluncuran GNPIP pada 10 Agustus 2022 di Malang," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTB Heru Saptaji.
Ia menyebutkan, tekanan inflasi di NTB, pada Juli 2022 relatif tinggi, yakni sebesar 1,24 persen.
Angka tersebut meningkat dibandingkan posisi bulan sebelumnya sebesar 0,92 persen.
Adapun secara tahunan, NTB mengalami inflasi sebesar 6,58 persen (yoy), lebih tinggi dari nasional yang tercatat 4,94 persen (yoy).
Heru menambahkan untuk periode Juli 2022, inflasi terjadi utamanya karena kenaikan harga kelompok harga barang atau jasa yang mencatatkan inflasi sebesar 14,03 persen (yoy), khususnya angkutan udara yang didorong oleh kenaikan harga bahan bakar minyak jenis avtur dan peningkatan permintaan.
Inflasi di wilayah NTB cukup tinggi, untuk itu Bank Indonesia meluncurkan sebuah gerakan khusus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News