Jajanan Anak Sekolah Tentukan Masa Depan Bangsa, Simak Ucapan Wagub NTB
ntb.jpnn.com, MATARAM - Kesehatan anak bisa ditingkatkan dengan memperhatikan jajanan di sekolah.
Oleh karena itu, Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Sitti Rohmi Djalillah menyebutkan perlunya standardisasi jajanan anak sekolah.
"Bicara kesehatan untuk para pelajar, anak-anak NTB banyak yang anemia, rata-rata nggak sarapan, makan di sekolah, sehingga diharapkan kualitas jajanan sekolah di NTB dapat terstandardisasi dengan baik," ujarnya saat menerima audiensi Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram, Selasa (12/7).
Menurut Wagub Rohmi, anak sekolah masih mengalami masa pertumbuhan dan perkembangan, sehingga membutuhkan konsumsi pangan yang cukup dengan gizi seimbang.
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecukupan energi dan protein untuk anak umur 7-12 tahun berkisar antara 71,6-89,1 persen dan antara 85,1–137,4 persen.
Data menunjukkan, bahwa 44,4 persen dan 30,6 persen anak mengonsumsi energi dan protein di bawah angka kecukupan minimal (Riskesdas, 2010).
Untuk itu, ia mengimbau BPOM dapat bersinergi dengan seluruh pihak terkait agar dapat mengawasi jajanan sekolah.
"Harus dilakukannya kerja sama untuk bisa merumuskan pengawasan jajanan anak sekolah dari TK sampai SMA/SMK dan SLB se - NTB," kata Wagub NTB.
Jajanan yang dikonsumsi anak di sekolah turut menentukan masa depan bangsa, simak ucapan lengkap Wagub NTB
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News