Gali Keunikan Produk NTB, Sandiaga Uno: Jangan Rebahan…

Nantinya, sumbangan sektor itu diprediksi mencapai 65 persen pada 2024/2025 mendatang.
Meskipun demikian, tantangan yang masih menyelimuti sektor tersebut ialah 77,3 persen UMKM belum terdigitalisasi, 83,32 persen belum berbadan hukum, 89 persen belum memiliki merek atau brand, dan Hak Kekayaan Intelektual.
Kemudian juga 92,4 persen masih menggunakan modal sendiri atau belum mendapat akses pembiayaan, dan 92,6 persen penghasilannya di bawah Rp 1 juta per hari.
“Oleh karenanya, kita dorong ke depan agar produk UMKM kita bisa lebih kreatif, unik, memiliki dampak sosial dan ekonomi, serta memiliki potensi market yang tinggi. Jangan lupa digitalisasi, sehingga produk-produk UMKM harus masuk ke dalam ekonomi digital dalam konsep Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI),” ungkap Sandiaga.
Pada tahun ini, Gernas BBI menargetkan 17,2 juta UMKM on boarding di e-commerce dengan target kolaborasi kementerian/lembaga dan BUMN sebesar Rp 400 triliun sehingga 30 juta UMKM dapat masuk ke dalam ekosistem digital pada tahun 2023.
“Bringing back tourism means bringing back economy. Jadi kalau kita bangkitkan pariwisata, Insyaallah pariwisata di Mandalika NTB dengan desa-desa wisata mulai dari Sembalun sampai ke Senaru, Bilibantem dan Sukarara memiliki multiplier effect untuk menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja,” ucap dia. (antara/ket/jpnn)
Sandiaga Uno mengajak pelaku UMKM untuk menggali keunikan produk atau jasa yang dijual
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News