Wabah PMK Marak, MAKI Lapor ke Satgas Tipikor Polri, Sebut Ada Penyimpangan

"Sapinya sakit itu masuk karena tata kelolanya, kemudian pengawasannya yang buruk. Diduga gitu," ujar Boyamin.
Selain itu, bisa juga diakibatkan oleh momen menjelang Lebaran, di mana banyak pedagang mengejar keuntungan saja.
“Ya sudah, ramai-ramai sehingga pengawasan jadi kendor dugaannya,” sambungnya.
Persoalan kedua berkaitan dengan program inseminasi atau kawin suntik pada sapi ada dugaan pemungutan biaya untuk program gratis tersebut.
"Berdasarkan dari wilayah Blora, itu (inseminasi) harusnya masyarakat itu gratis ternyata bayar," ungkapnya.
Ketiga, lanjut Boyamin, terkait dengan program penggemukan sapi, yang berkaitan dengan tata kelola anggaran penggemukan sapi.
"Jadi, peternak kita disubsidi untuk penggemukan, ada hibahlah subsidi. Program ini ada di NTB, Bali, dan Jawa Timur. Akan tetapi, yang saya ketahui ini misalnya Jatim," kata Boyamin.
Aduan tersebut dia sampaikan secara lisan kepada Dumas Tipikor Bareskrim melalui tim telaah dan tim penyidik. Dalam aduan, juga diserahkan beberapa berkas pendukung. (antara/ket/jpnn)
Merebaknya wabah PMK di Indonesia termasuk NTB, diduga karena adanya penyimpangan di sejumlah wilayah, MAKI putuskan untuk membuat pengaduan
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News