Murid SD di Bima Tewas Digantung Sang Kakak Tiri
ntb.jpnn.com, DESA TEKE - Kepolisian menemukan fakta baru dalam kasus bunuh diri murid kelas 4 SD di Bima, NTB.
Anggota Polres Bima melakukan olah TKP dan mengungkap fakta yang mencengangkan keluarga.
“Dengan adanya kejadian tersebut unit identifikasi beserta 1 anggota sat Intelkam dan Anggota Polsubsektor Palibelo Polres Bima menuju TKP dan Puskesmas Kecamatan Palibelo guna melakukan identifikasi terhadap korban serta melakukan penyelidikan terkait meninggalnya korban,” tutur Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Masdidin melalui Kasi Humas, Iptu Adib Widayaka.
Usai olah TKP dan koordinasi dengan pihak PKM Palibelo, kepolisian melakukan penyelidikan dengan melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, termasuk di dalamnya keluarga korban.
Berdasarkan hasil olah TKP, pihak kepolisian menemukan fakta, bahwa tinggi kolong rumah tersebut dari tanah ke kayu palang rumah tempat mengikat tali adalah 129 cm, sementara tinggi korban adalah 125 cm.
Artinya, kaki korban hanya berjarak 4 cm dari tanah, dan masih memungkinkan menekuk kaki untuk menyentuh tanah.
Baca Juga:
“Saksi-saksi yang pertama kali memegang dan memotong tali tersebut, menyatakan bahwa pada saat pertama kali ditemukan posisi kaki kiri korban masih menyentuh tanah dan menekuk ke belakang, kaki kanan tersangkut di tali ujung bawah serta tali simpul berada di samping kiri leher korban,” kata Iptu Adib sebagaimana dilansir Tribrata News NTB.
Akhirnya, pada kali kedua pemeriksaan, HR mengakui bahwa korban tidak meninggal dengan cara gantung diri, melainkan digantung olehnya. (ket/jpnn)
Ternyata, tewasnya murid kelas 4 SD di Bima terjadi karena ulah sang kakak tiri
Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News