Kasus Penganiayaan di Holywings Jogja: 2 Oknum Polisi Terlibat
ntb.jpnn.com, YOGYAKARTA - Kasus penganiayaan di Cafe Holywings Jogja dan Markas Polres Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus bergulir.
Aksi ini menimpa Bryan Yoga Kusuma, terjadi pada Sabtu (4/6) lalu.
Perkembangan terbaru, korban melalui kuasa hukumnya Duke Arie Widagdo mengungkapkan kesaksian mengejutkan sebagai bantahan atas pernyataan polisi yang menyebut Bryan berusaha melarikan diri dari Kantor Polres Sleman.
"Klien kami lari (dari kantor Polres Sleman) minta pertolongan, bukan lari melarikan diri karena melakukan kejahatan," kata Duke Arie Widagdo saat konferensi pers di Yogyakarta, Senin (6/6).
Arie menyesalkan adanya informasi kliennya hendak melarikan diri saat di Polres Sleman, padahal tujuannya untuk menghindari pemukulan.
"Makanya mukanya ada lebam. Lari minta pertolongan, lompat pagar, kemudian ditabrak, kemudian sudah tidak sadarkan diri. Ini keterangan dari saksi- saksi dan Bryan sendiri," bebernya.
Bryan Yoga Kusuma mengalami luka di wajah dengan posisi bengkak di bagian mata.
Kliennya juga luka di bagian badan dan lutut akibat diseret.
Kasus Penganiayaan di Holywings Jogja dan kantor Polres Sleman: 2 uknum polisi disebut terlibat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News