Polda NTB Serius Tangani Laporan Eksploitasi Anak pada Pacuan Kuda
Ahmad yang menjadi Ketua Panitia Pacuan Kuda pra balap MXGP Indonesia di Samota menegaskan, pacuan kuda merupakan tradisi turun temurun. Penggunaan joki anak juga dilakukan dengan aspek budaya.
Baca Juga:
"Budaya punya dokumentasi sejak dulu. Kearifan lokal bukan hanya di Dompu, Bima. Di Sumbawa dan Lombok juga ada," ujarnya.
"Kalau saya cenderung sayangkan pihak kepolisian. Seharusnya turun ke lapangan cari tahu laporan ini layak atau tidak (ditangani)," sambung dia.
Ia menambahkan, Joki Cilik pada Pacuan Kuda punya bakat dari nenek moyang.
Tidak semua anak bisa jadi joki.
Anak-anak yang menjadi joki Pacuan Kuda, pasti punya gen turun temurun dan sudah terlatih.
Hal ini juga jauh dari unsur eksploitasi, bahkan menjadi kebanggaan bagi para joki sendiri. (antara/ket/jpnn)
Polda NTB dengan serius menangani laporan dugaan eksploitasi anak pada Pacuan Kuda, ada yang kecewa nih
Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News