Bima Simpan Potensi Besar, Kemenkop UKM Dorong Usaha Mikro
Walaupun berada di ujung timur Pulau Sumbawa, namun posisi geografis ini secara ekonomis justru menguntungkan Kota Bima dan berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian masyarakat.
“Terlebih adanya Tol Laut yang menghubungkan antara Kota Bima dengan kota terbesar kedua di Indonesia, yaitu Surabaya (Jawa Timur) dan Labuan Bajo (NTT). Pelabuhan Bima merupakan salah satu mata rantai perdagangan yang sangat penting dari seluruh proses perdagangan yang ada di Kota Bima,” katanya.
Bima memiliki lebih 11 ribu unit UMKM, dari data BPS (2020) jumlah koperasi di Bima ada sekitar 85 unit koperasi yang aktif 44 unit dan tidak aktif 34 unit.
Sehingga, pelaku usaha mikro diharapkan tidak hanya konsumen, namun dapat mengembangkan usahanya secara digital.
Karena itu, Kemenkop UKM mendorong agar para peserta pelatihan dapat memanfaatkan pelatihan untuk mengembangkan usahanya sehingga dapat menjadi penggerak ekonomi daerah dan mendorong pertumbuhan UMKM di Bima.
“Pelatihan ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memberikan akses pelaku UMKM dapat terhubung dengan ekosistem digital. Mengoptimalkan kemampuan dan keterampilan untuk mengembangkan usaha berbasis digital/internet,” katanya.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Bima Abdul Harris mengapresiasi Kemenkop UKM yang menyelenggarakan pelatihan di Bima mengingat keterbatasan anggaran daerah.
Untuk itu, para peserta wirausaha muda diharapkan dapat menangkap pengetahuan dan peluang dari pelatihan yang diselenggarakan mengingat bisnis digital kini menjadi kebutuhan dunia usaha.
Kota Bima menyimpan potensi yang sangat besar yang harus dioptimalkan, Kemenkop UKM dorong bangkitnya ssaha mikro
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News