Lebaran Ketupat, Tradisi Syukuran Warga Sasak di Lombok

Senin, 09 Mei 2022 – 10:12 WIB
Lebaran Ketupat, Tradisi Syukuran Warga Sasak di Lombok - JPNN.com NTB
Tradisi usai Idulfitri yang ramai oleh pengunjung adalah Lebaran Ketupat yang digelar enam hari setelah Idul Fitri. (ANTARA)

Adapun filosofi dari segi empat ketupat menandakan empat penjuru angin.

Empat juga meliputi unsur air, api, angin dan udara.

Oleh masyarakat Sasak, perayaan Lebaran ketupat bisa dilakukan di pinggir pantai, sawah, masjid, dan lainnya.

Khusus di Loteng, tahun ini akan digelar di Desa Lantan, Kecamatan Batukliang Utara.

Sedikitnya, ada 800 tudung saji yang disiapkan.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Loteng itu tidak mempermasalahkan adanya perbedaan tempat perayaan Lebaran Ketupat.

Pria yang dijuluki Datu Siledendeng itu menyebutkan, tradisi yang sudah turun temurun ini tidak terlepas dari ajaran yang mengatur hubungan manusia dengan sang pencipta, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam.

"Masyarakat Sasak kental dengan tiga ajaran itu. Untuk itu, tradisi lebaran ketupat harus dilestarikan. Beda halnya dengan tradisi yang tidak sesuai dengan ajaran agama, sedikit demi sedikit akan dibuang," katanya.

Lebaran Ketupat atau Lebaran Topat adalah tradisi syukuran masyarakat Sasak di Lombok yang sudah turun temurun
Facebook JPNN.com NTB Twitter JPNN.com NTB Pinterest JPNN.com NTB Linkedin JPNN.com NTB Flipboard JPNN.com NTB Line JPNN.com NTB JPNN.com NTB

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia