Jaga Toleransi, Ratusan Warga Lombok Barat Ikuti Perang Topat
Warga yang memeluk agama Islam dan Hindu menyatu tanpa ada gesekan dan konfrontasi hingga sekarang.
"Rangkaian kegiatan Perang Topat adalah salah satu bukti kehidupan keberagamaan, yang didasari oleh kebersamaan serta nilai-nilai sepenanggungan. Ini sangat hidup di Kabupaten Lombok Barat," kata Fauzan.
Tidak hanya itu, Fauzan juga menyebutkan jika kegiatan tersebut merupakan kali pertama sejak pasca pandemi Covid-19.
Yang mana sebelumnya tradisi tersebut sempat absen digelar selama 2 tahun.
"Dua tahun perang topat ini tidak laksanakan akibat pandemi Covid-19. Dan saat ini dapat dilakukan kembali," kata Fauzan.
Fauzan mengatakan, acara ini untuk menjalin dan meningkatkan kaloborasi antara warga Suku Sasak Lombok dan Suku Bali yang ada di Lombok Barat.
Sehingga nilai kebersamaan bisa terjalin dengan menjunjung tinggi nilai perbedaan.
"Ini merupakan warisan dari leluhur kita bersama untuk bersikap damai menerima perbedaan," ucapnya.
Tradisi Perang Topat yang berlangsung di Taman Pura Pujawali Lingsar dihadiri ratusan warga
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News