Gempa Tidak Membunuh Manusia

Kamis, 24 November 2022 – 09:08 WIB
Gempa Tidak Membunuh Manusia - JPNN.com NTB
Foto udara dampak kerusakan gempa Cianjur dan longsoran perbukitan di Kampung Sarampad, Desa Sarampad, Kec. Cugenang, Kab. Cianjur, Selasa (22/11/2022). Foto: dokumentasi BNPB

"Tidak ada jalan lain. Tiap tiga meter harus diberi slop yang terbuat dari beton. Lalu antar-slop itu dihubungkan dengan slop pula," Dahlan mengutip perkataan Prof Suprobo.

"Kalau itu sudah dipenuhi masih harus dilihat disiplin penerapannya. Yang biasa 'dicuri' kontraktor, mandor, atau tukang adalah tulangannya," lanjutnya.

"Tidak bisa ditawar. Tulangan itu harus tiap 10 cm," katanya.

"Biasanya dijarangkan sampai 15 atau 20 cm," begitu Dahlan menulis penjelasan profesor kelahiran Klaten itu.

Kemudian, ukuran baja tulangan yang menghubungkan satu tulang dengan tulang lainnya itu seharusnya 10 mm.

"Biasanya juga dicuri menjadi 6 mm," ujarnya. Meski peraturan, petunjuk, dan tutorial sudah sangat lengkap, Indonesia memang punya problem yang sama dengan Filipina, India, Pakistan, Meksiko, dan negara setara lainnya.

"Izin bangunan dan kontrol akan izin bangunan itu. Rasanya kita masih perlu menunggu satu generasi lagi untuk mulai melangkah ke sana," lanjut Dahlan.

Menurut Dahlan, siapa pun yang di SMA belajar fisika tentu tahu rumus ini: daya gempa adalah masa x percepatan.

Dahlan Iskan menuliskan bahwa gempa sebenarnya tidak membunuh manusia, melainkan bangunan
Facebook JPNN.com NTB Twitter JPNN.com NTB Pinterest JPNN.com NTB Linkedin JPNN.com NTB Flipboard JPNN.com NTB Line JPNN.com NTB JPNN.com NTB

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia