Pengeroyokan Paskibra di SMAN 1 Praya oleh 6 Senior, Gendang Telinga Rusak
"Ketika anak saya cacat seperti ini maka setidaknya mereka (terduga pelaku) harus diproses secara hukum juga," tegasnya.
Dia menduga, aksi pemukulan ini tidak terjadi saat ini saja.
Ada juga siswa lain yang mengalami hal yang sama, namun takut buka suara.
"Setelah anak saya berani melaporkan ini, ternyata muncul juga korban yang lain dan mereka siap menjadi saksi," ungkapnya.
Dunia pendidikan tercoreng oleh aksi main pukul yang dilakukan kepada salah seorang siswa SMA di Lombok Tengah tersebut.
Kepala Sekolah SMAN 1 Praya, Kadian, saat dikonfirmasi media membenarkan adanya pemukulan kepada salah satu siswa inisial MMA.
Dijelaskannya, peristiwa itu terjadi lantaran MMA memutuskan untuk berhenti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler paskibra di sekolah.
"Setelah saya telusuri, ternyata ada tradisi senior memberikan pelajaran seperti itu kepada juniornya ketika ada yang mendadak berhenti ikut paskibra," kata Kadian.
Aksi pengeroyokan terjadi pada calon paskibra di SMAN 1 Praya yang dilakukan oleh 6 senior, gendang telinga korban rusak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News