Darurat PMK, DPRD Mataram: Segera Bicara dengan Wali Kota
ntb.jpnn.com, MATARAM - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) masih merajalela di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Anggota DPRD Kota Mataram mengaku berencana untuk mengusulkan dana tidak terduga, terkait dengan maraknya PMK ini.
Dana tersebut bisa dialokasikan untuk bantuan obat-obatan kepada peternak Mataram yang terdampak PMK ini.
"Untuk bantuan obat-obatan, segera kami bicarakan dengan Pak Wali Kota Mataram apakah dana penanggulangan darurat bisa digunakan atau tidak. Jika tidak, akan diusulkan dana tidak terduga," kata Ketua DPRD Kota Mataram H Didi Sumardi, Rabu (15/6).
Pernyataan itu disampaikan Didi saat memantau kondisi rumah potong hewan (RPH) Majeluk untuk memastikan prosedur pemotongan ternak di tengah wabah virus PMK.
Menurutnya, obat-obatan saat ini menjadi kebutuhan mendesak untuk pemulihan sapi-sapi peternak Mataram yang terserang PMK.
Dinas Pertanian (Distan) mencatat per Selasa (14/6) jumlah kasus PMK mencapai angka 436 pada sapi.
Dari jumlah itu, 151 sapi dinyatakan sembuh, tiga ekor dipotong paksa, dan sisanya masih dalam proses penyembuhan yang membutuhkan waktu sekitar 10 hari.
Darurat wabah PMK, DPRD Mataram mengaku akan merencanakan sesuatu dan harus segera bicara dengan wali kota
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News