4 Cara Menekan Penyebaran Hoaks, yang Terakhir Gawat
Pada 2018, persentase penetrasi internet di Indonesia sebesar 64,80 persen, 2019-2020 (73,70 persen), 2021-2022 (77,2 persen), atau setara dengan 210 juta jiwa.
Dari sudut pandang kecakapan digital (digital skill), Plt. Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB Baiq Nelly Yuniarti menyatakan, selain memiliki banyak manfaat, teknologi digital (internet) juga dikenal memiliki sejumlah bahaya yang tersembunyi.
"Bahaya tersembunyi internet, di antaranya: cyber bullying, cyber stalking, cyber gambling, cyber fraud, phising, pelanggaran HAKI, dan doxing," katanya.
Sementara terkait keamanan transaksi digital, CEO Region X Bank Mandiri Hendra Wahyudi menyatakan, masyarakat akan terus melanjutkan aktivitas online meskipun pandemi telah berubah menjadi new normal.
Aktivitas online (digitalisasi) telah banyak membantu masyarakat, termasuk memudahkan dalam bertransaksi melalui bank.
Hendra memberikan tips agar aman dalam melakukan transaksi. Salah satunya, tidak memberikan data kartu kredit dan kartu debit.
"Seperti PIN, masa berlaku kartu, tiga angka CVV di belakang kartu, limit kartu, User ID, kata sandi, dan OTP kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan," katanya.
Tips lain, ganti PIN atau password secara rutin, gunakan kombinasi huruf dan angka, hindari klik tautan mencurigakan dari website atau email, juga hindari log in perangkat yang bukan milik sendiri.
Setidaknya ada 4 strategi dalam mengurangi penyebaran berita bohong atau hoaks di masyarakat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News