Pembakaran Al-Qur’an di Swedia & Toleransi di Indonesia
ntb.jpnn.com - Pembakaran Al-Qur’an di Stockholm, Swedia menuai reaksi keras dari berbagai elemen masyarakat di tanah air.
Aksi pembakaran Kitab Suci itu dilakukan oleh ketua umum salah satu partai politik.
Senator atau anggota DPD RI dari Papua Barat Filep Wamafma turut menyayangkan peristiwa tersebut dan menilai kejadian itu tak pantas dilakukan.
Ia menganggap bahwa hal itu menunjukkan mundurnya peradaban modern yang selama ini digaungkan ‘Barat’.
“Saya secara pribadi sangat menyesalkan kejadian tersebut,” kata Filep, Rabu (25/1).
Filep mengatakan Umat Muslim sangat tercederai hati dan pengalaman keagamaannya lantaran kejadian ini.
Dia menilai, peradaban demokratis yang disebarkan di dunia Barat kini seperti berjalan mundur ke belakang lantaran nilai toleransi seolah tidak punya makna apa-apa dalam kehidupan beragama di sana.
Filep mengingatkan harus ada langkah politik yang diambil sebagai negara berdaulat, yaitu memanggil Dubes Swedia untuk Indonesia dan meminta keterangan secara detail terkait peristiwa tersebut.
Al-Qur’an dibakar di Swedia, senator Filep dari Papua memberikan reaksi keras dan berbicara tentang toleransi di Indonesia
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News