Hari Pelanggan Nasional, Bandara Lombok Bagi-bagi yang Unik

ntb.jpnn.com, LOMBOK - PT Angkasa Pura I (Persero) menyapa pengguna jasa dengan memberikan berbagai macam hiburan di bandar udara (bandara) dalam memperingati Hari Pelanggan Nasional.

Di Bandara Internasional Lombok, peringatan dilakukan dengan pembagian cenderamata khas lokal kepada pengguna jasa yang terdiri dari penumpang dan mitra kerja.

Hal serupa juga terjadi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara El Tari Kupang, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara Adi Soemarmo Surakarta.

“Sebagai perusahaan jasa yang bergerak di bidang pengelolaan bandara, momentum Hari Pelanggan Nasional merupakan waktu yang tepat bagi kami untuk memberikan apresiasi kepada para penumpang dan mitra kerja," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (4/9).

Pada Hari Pelanggan Nasional (HPN) pihaknya menggelar sejumlah kegiatan seperti pertunjukan live music di Bandara Juanda Surabaya, Bandara Internasional Yogyakarta, Bandara Sam Ratulangi Manado, Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara El Tari Kupang, Bandara Pattimura Ambon, dan Bandara Sentani Jayapura.

Selain itu, ada pertunjukan seni tari tradisional atau modern bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, sanggar tari, maupun seniman lokal setempat, seperti pertunjukan tari tradisional di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Tari Enggang di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Tari Ayub dan Tari Anoman di Bandara Internasional Yogyakarta, Tari Burung Enggang di Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin, Tari Gamboyang dan Tari Golek di Bandara Adi Soemarmo Surakarta, dan Tari Sekar Pudyastuti di Bandara Adisutjipto.

Juga ada kegiatan lainnya seperti interaksi dengan penumpang berupa kuis dilaksanakan di Bandara Juanda Surabaya dan melukis oleh seniman lokal serta pameran lukisan di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang.

Faik Fahmi mengungkapkan meskipun tujuan kegiatan ini adalah untuk berinteraksi, menghibur, dan menyapa pengguna jasa, namun penerapan protokol kesehatan tetap dijalankan.