Tiket Candi Borobudur Mahal, YLKI: Jauhkan Masyarakat dengan Sejarah

"Ketika pemerintah menaikan tarif dengan harga yang tidak terjangkau untuk beberapa kalangan, masyarakat tidak bisa melihat sejarah," ungkapnya.
Baca Juga:
Menurut Tulus, jika tarifnya naik setinggi langit berarti bukan untuk kepentingan konservasi melainkan komersialisasi, yakni hanya diperuntukan orang-orang kaya saja.
Tulus menyarankan, agar pemerintah dan pihak pengelola bisa memberdayakan dan mengeksplor Candi Borobudur.
Misalnya, managemen bisa mengeksplorasi kawasan candi dengan wahana yang lain, yang bisa dikomersialisasikan.
"Menurut saya candi ternama di Kamboja, yakni Angkor Wat lebih terkenal dari Borobudur, tarifnya masih murah, untuk orang asing hanya USD 20-26. Angkor Wat tetap eksis, bisa mendatangkan jutaan turis juga," tutup Tulus. (mcr28/jpnn)
Riuh kenaikan tiket Candi Borobudur yang dinilai terlalu mahal, YLKI: Itu menjauhkan masyarakat dengan sejarah
Redaktur & Reporter : Ketut Efrata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News