Penjualan Tiket WSBK Tak Capai Target, Promosikan Pariwisata Dipertanyakan
Generasi milenial tersebut bisa digandeng bersama-sama menggarap platform dari instagram, facebook, tiktok sampai twitter.
Kemudian mengajak komunitas drone sampai fotografi membuat karya mempromosikan WSBK.
Atau menggandeng kelompok sadar wisata (pokdarwis) melalui desa wisatanya yang selalu "menyisipkan" kata WSBK 2022".
Dalam bentuk menggandeng komunitas tersebut, tergantung kemasannya. Apakah dalam bentuk lomba atau diskusi bahkan pameran.
Kemudian, perlunya kalender event Road to WSBK 2022 dalam bentuk seni budaya. Artinya bukan even "sporadis" alias sesaat melainkan even yang menjadi ikon bagi Pulau Lombok.
Diharapkan even akan tertanam di kepala para wisatawan, bahkan mereka tahun depan harus kembali lagi ke Pulau Lombok demi menonton WSBK dan atraksi seni budaya.
Jangan dilupakan juga, promosi ke tingkat nasional dengan pameran atau membuka stand "spesial" yang bisa saja digelar di Jakarta atau di Bali yang secara manajemen pariwisatanya sudah lebih maju.
Intinya, dalam membuat promosi tersebut tidak bisa hanya digarap oleh satu pihak saja, namun harus dilakukan secara bersama-sama dengan koordinasi yang baik.
Mempromosikan pariwisata dari ajang WSBK 2022 dipertanyakan, penjualan tiket jauh dari target
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News