WSBK 2022 Mandalika Tak Diminati, ada Tugas untuk Pemerintah
Oleh karena itu, ia mengharapkan pemerintah pusat meramaikan serta melakukan sosialisasi terhadap kegiatan internasional tersebut melalui BUMN, Kementerian Pariwisata, dan kementerian lain yang terkait.
"Para pejabat-pejabat di kementerian pemerintah pusat harus hadir di Lombok menyaksikan WSBK, agar event ini lebih menggaung dan bisa menarik banyak penonton," katanya.
Ia mengakui kelas kegiatan WSBK memang di bawah MotoGP, tetapi jika pemerintah pusat ikut serta meramaikan kegiatan ini, diyakini penonton juga akan tertarik dan akhirnya bisa berdampak pada tingkat hunian hotel.
"Kalau hanya mengandalkan masyarakat yang datang, saya rasa masih berat. Saat WSBK 2021, masyarakat banyak hadir karena mungkin penasaran dengan kondisi sirkuit sehingga antusias warga saat itu tinggi. Sekarang sudah turun," katanya.
"Tarif hotel tergantung permintaan dan penyediaan hotel yang ada. Tetapi, kondisi sekarang ini kita di bawah tarif resmi," ucapnya.
Di sisi lain, Yono menyebutkan okupansi hotel di Kota Mataram saat ini tercatat sekitar 60-65 persen dan kondisi itu sudah termasuk kategori bagus.
"Jika okupansi hotel 40 persen, kami hanya bisa untuk membayar biaya operasional," katanya.
Yono menambahkan 60-65 persen okupansi hotel itu rata-rata merupakan wisatawan domestik yang melaksanakan kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), dan kegiatan perusahaan.
WSBK 2022 bulan depan masih sepi peminat, pemerintah pusat punya tugas khusus
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com NTB di Google News